Penduduk asli di Kabupaten Kapuas adalah suku bangsa Dayak Ngaju, yang terdiri dari dua suku, yaitu uluh Kapuas – Kahayan yang mendiami sepanjang tepian sungai Kapuas - Kahayan bagian hilir dan tengah, dan uluh Ots Danum yang mendiami sepanjang tepian sungai Kapuas - Kahayan bagian hulu.
Penyebaran penduduk di sepanjang tepian sungai tersebut, tidak dapat diperkirakan ruang dan waktunya secara tepat, karena tidak adanya peninggalan yang jelas maupun tulisan sebagai pegangan. Kawasan ini pada bagian hilirnya, masih merupakan rawa pasang surut, yang tidak mungkin menghasilkan rempah-rempah sebagai komoditi perdagangan yang ramai pada waktu itu, walaupun kapal-kapal company Belanda sudah menyinggahi bandar Banjarmasin sejak tahun 1606.
Sampai dibubarkannya VOC dan digantikan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1800, kawasan Kapuas - Kahayan bersama penduduknya masih terisolasi sekian lama dari hubungan dengan dunia luar.
Bulan Pebruari 1860, dalam rangka mengawasi lalu lintas perairan di kawasan Kapuas, pihak Belanda membangun sebuah fort (benteng) di Ujung Murung dekat muara sungai Kapuas, sekitar rumah jabatan Bupati Kapuas sekarang. Bersamaan dengan adanya benteng di tempat tersebut, lahirlah nama "Kuala Kapuas" yang diambil dari sebutan penduduk setempat, yang sedianya menyebutnya dalam bahasa Dayak Ngaju "Tumbang Kapuas", seiring dengan itu ditempatkanlah seorang Pejabat Belanda sebagai Gezaghebber (Pemangku Kuasa) yang dirangkap oleh komandan benteng yang bersangkutan. Sehingga kawasan Kapuas - Kahayan tidak lagi berada di bawah pengawasan Pemangku Kuasa yang berkedudukan di Marabahan, disamping itu ditunjuklah pejabat Temanggung Nikodemus Ambu sebagai sebagai Kepala Distrik (Districtshoofd).
Sementara itu perkampungan di seberang, yakni di kampung Hampatung yang menjadi tempat kediaman kepala distrik, yang pada saat itu bertempat di sekitar Sungai Pasah, sejak terbukanya terusan Anjir (kanal) Serapat tahun 1861 berangsur-angsur berubah dari pemukiman rumah adat Betang menjadi perkampungan perumahan biasa. Selajutnya bertambah lagi Stasi Zending di Barimba pada tahun 1868, disusul munculnya perkampungan orang Cina di antara kampung Hampatung dan Barimba serta terbentuknya perkampungan dengan nama kampung Mambulau di sekitar kampung Hampatung.
Dari berbagai peristiwa dan keterangan tersebut, akhirnya dijadikan sebagai acuan untuk hari jadi Kota Kuala Kapuas, yaitu dari bermulanya Betang Sungai Pasah yang didirikan sebagai satu-satunya pemukiman adat yang tertua di lingkungan batas Kota Kuala Kapuas (yang masih utuh sewaktu permulaan pembangunan kota ketika Temanggung Nikodemus Jayanegara mulai mendirikan betangnya di kampung Hampatung pada tahun 1863). Sehingga pada lokakarya penyempurnaan buku sejarah Kabupaten Kapuas pada tanggal 1-2 Desember 1981 di Kuala Kapuas, menetapkan hari jadi Kota Kuala Kapuas pada tanggal 21 Maret 1806 berdasarkan atas berdirinya Betang Sungai Pasah pada tahun 1806, sekaligus pada tanggal 21 Maret 1951 sebagai hari jadi Pemerintah Kabupaten Kapuas.
sumber : www.kapuas.net
sip gan penjelasannya, menambah pengetahuan saya tentang kalimantan ...
BalasHapusTrima kaish pak penjelasan sejarah kota Kuala Kapuas. Menambah wawasan sejarah ...
BalasHapusoh ya, saya juga senang dengan gambar header blog ini, yakni gambar sampan dengan mesin "2 pk", biasanya suzuki atau yamaha.
Di kota Sintang, Kalimantan Barat, juga masih ada sampan demikian, sebagai transportasi menyeberangkan orang atau sepeda motor. Namun, dengan keberadaan jembatan besi yang kokok, perlahan para penambang sampan 2 pk mulai berkurang dan beralih profesi.
trims untuk info sejarahnya pak :)
urang kapuas jua sakalinya....
BalasHapusmain ke blog aku ... Indahnya Ilmu
terimasih pk akan informasi.. intu luka itah! je halajur kea HATALA memberkati luka itah
BalasHapusPerumahan Selat Hulu Permai, lokasi Jalan Pemuda - Kuala Kapuas. Tipe 45 dan 54. info pemasaran 085249888484. thx
BalasHapusAllhamdulillah, sy ternyata msh diberi kesempatan utk dekat dgn tanah kelahiran saya (jauh di mata dekat di hati), yg sdh berpuluh2 th sy tinggalkan. Hati sy benar2 rindu dan terpaut di kota ini, hanya Keajaiban Allah SWT yg bs akan membawa sy menginjak kembali tanah kelahiranku di mana ayahku dan teman2nya dr Jawa, dulu berjuang membagi ilmu sbg guru membuat orang Kuala Kapuas menjadi lebih pintar dan maju sejak th 1955 dg sarana dan prasarana yg sangat2 minim, smg belaiu semua mendpt tempat yang mulia disisiNya, amin YRA.....
BalasHapusizin copy ya sebagai tmbhn pengetahuan sejarah tempat kelahiranku....
BalasHapusmampir juga ya di blog aq... Inainiceritaku
salam hangat kampung halamanku.....merdekaa
HapusI'm so glad to know my hometown's history. My knowledges are increasing.hehe
BalasHapusG'day everybody there...
saya tinggal di kota kuala kapuas, waktu saya kecil saya pernah menemukan beberapa senjata .. kaya nya bekas peninggalan belanda ... gagang senjata terbuat dari kayu ...
BalasHapus