Mengapa Sapi jika Istirahat Mengunyah Makanan?


Jika kita lihat ada yang lucu, kenapa sapi bisa mengunyah makanan, yang sudah ditelan kenapa kita kok gak bisa . . . . jadi enak dong, jika da makanan enak setelah ditelan dikeluarkan lagi terus dinikmati rasanya. coba kita lihat sama-sama sisitem pencrnaan pada sapi atau hewan memamah biak lainya,
Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama dengan manusia, yaitu terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian, struktur alat pencernaan kadangkadang berbeda antara hewan yang satu dengan hewan yang lain.

 
Sapi, misalnya, mempunyai susunan gigi sebagai berikut:
3
3
0
0
0
0
0
0
Rahang atas
M
P
C
I
I
C
P
M
Jenis gigi
3
3
0
4
4
0
3
3
Rahang bawah
I = insisivus = gigi seriC = kaninus = gigi taringP = premolar = geraham depanM = molar = geraham belakang




Berdasarkan susunan gigi di atas, terlihat bahwa sapi (hewan memamah biak) tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa.


Jika dibandingkan dengan kuda, faring pada sapi lebih pendek. Esofagus (kerongkongan) pada sapi sangat pendek dan lebar serta lebih mampu berdilatasi (mernbesar). Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi diperkirakan sekitar 5 cm.

Lambung sapi sangat besar, diperkirakan sekitar 3/4 dart isi rongga perut. Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dimamah kembali (kedua kah). Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan peragian.

Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasum 7-8%. Pembagian ini terlihat dari bentuk gentingan pada saat otot sfinkter berkontraksi.

Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus). Bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke ornasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim.


Selulase yang dihasilkan oleh mikroba (bakteri dan protozoa) akan merombak selulosa menjadi asam lemak. Akan tetapi, bakteri tidak tahan hidup di abomasum karena pH yang sangat rendah, akibatnya bakteri ini akan mati, namun dapat dicernakan untuk menjadi sumber protein bagi hewan pemamah biak. Dengan demikian, hewan ini tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia.

Hewan seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti pada sapi untuk fermentasi seluIosa. Proses fermentasi atau pembusukan yang dilaksanakan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri. Proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi di lambung. Akibatnya kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena proses pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yakni pada sekum. Sedangkan pada sapi proses pencernaan terjadi dua kali, yakni pada lambung dan sekum yang kedua-duanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu.
Pada kelinci dan marmut, kotoran yang telah keluar tubuh seringkali dimakan kembali. Kotoran yang belum tercerna tadi masih mengandung banyak zat makanan, yang akan dicernakan lagi oleh kelinci.

Sekum pada pemakan tumbuh-tumbuhan lebih besar dibandingkan dengan sekum karnivora. Hal itu disebabkan karena makanan herbivora bervolume besar dan proses pencernaannya berat, sedangkan pada karnivora volume makanan kecil dan pencernaan berlangsung dengan cepat.
Usus pada sapi sangat panjang, usus halusnya bisa mencapai 40 meter. Hal itu dipengaruhi oleh makanannya yang sebagian besar terdiri dari serat (selulosa).
Enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri ini tidak hanya berfungsi untuk mencerna selulosa menjadi asam lemak, tetapi juga dapat menghasilkan bio gas yang berupa CH4 yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.
Tidak tertutup kemungkinan bakteri yang ada di sekum akan keluar dari tubuh organisme bersama feses, sehingga di dalam feses (tinja) hewan yang mengandung bahan organik akan diuraikan dan dapat melepaskan gas CH4 (gas bio).





15 komentar:

  1. wahhh sngat bermanfaat sobat,,,infonya sngat berguna,,,stidaknya tau dikit lah,,

    jgn lupa visti me back biar terjalin timbal balik yg terjaga hehe,, koment jg sob soale ane ikut lomba blog pajak


    http://stanpajak.blogspot.com/2011/04/apakah-itu-npwp-dan-apa-gunanya.html

    BalasHapus
  2. Membaca artikel ini jadi teringat waktu SMP dulu, pelajaran biologi yang membahas tentang sapi :D hehe..

    mantaap :)

    BalasHapus
  3. alhamdulillah gan
    menambah pengetahuan dan ilmu

    BalasHapus
  4. jasa buat account googl;e adsense hanya 30rb, bisa diblog bhs indonesia, berminat? call/sms 02168936593, setelah account jd.. baru byr..

    BalasHapus
  5. hanya lembu (sapi) yg punya sistem penghadaman seperti itu...

    BalasHapus
  6. artikel yang mantap...unik juga nih sapi...istirahat ko tetap beraktifitas...

    BalasHapus
  7. untuk semuanya yang komentar saya ucapkan terima kasih

    BalasHapus
  8. Seharusnya ayah saya tahu masalah "diatas",namun ga salah bila saya sbg "penerusnya" lebih mengetahui masalah ini.Setidaknya saya bisa mengenal lebih dekat tentang sapi.Saya mohon ijin save saja ya Gan n makasih info yg sangat berguna ini!

    BalasHapus
  9. wah saya baru tahu nih sob , makasih banyak atas informasinya ya :)

    BalasHapus
  10. Wah makanan yg di telan sapi jalan2 dulu tuh ya di dalem perut...

    BalasHapus
  11. em,, jadi begitu ya,, hehehe,, baru tau,, terima kasih sob..

    BalasHapus
  12. nice posting..yach lumayanlah bisa tau dikit tentang sapi..hehe..'salam damai dari ambon

    BalasHapus

Membuat perangkat USB bootable dengan mudah

Rufus adalah alat yang membantu untuk memformat dan membuat perangkat USB flash menjadi bootable, seperti flashdisk, kartu memori, dll. Rufu...