Mendidik dan Mengajar

Mendidik sering dimaknai sama dengan mengajar. Sebenarnya, makna mendidik lebih luas maknanya dibandingkan dengan mengajar. Mendidik dapat dilakukan dengan cara mengajar. Tetapi mengajar di dalam kelas, sebagai misal, tidak selalu sebagai proses untuk mendidik. Memang, mendidik dan mengajar sering dimaknai secara tumpang tindih.



Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga belajar tetapi lebih ditentukan oleh instingnya, sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka akan mendidik anak-anaknya, begitu juga di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa diajar oleh guru dan dosen.

Terdapat perbedaan mendasar antara mendidik dan mengajar, beberapa orang mungkin terjebak antara definisi mendidik dengan mengajar. Padahal, terdapat perbedaan yang mendasar antara keduanya. Mengajar merupakan kegiatan teknis keseharian seorang guru. Semua persiapan guru untuk mengajar bersifat teknis. Hasilnya juga dapat diukur dengan instrumen perubahan perilaku yang bersifat verbalistis. Tidak seluruh pendidikan adalah pembelajaran, sebaliknya tidak semua pembelajaran adalah pendidikan. Perbedaan antara mendidik dan mengajar sangat tipis, secara sederhana dapat dikatakan mengajar yang baik adalah mendidik. Dengan kata lain mendidik dapat menggunakan proses mengajar sebagai sarana untuk mencapai hasil yang maksimal dalam mencapai tujuan pendidikanMendidik lebih bersifat kegiatan berkerangka jangka menengah atau jangka panjang. Hasil pendidikan tidak dapat dilihat dalam waktu dekat atau secara instan. Pendidikan merupakan kegiatan integratif olah pikir, olah rasa, dan olah karsa yang bersinergi dengan perkembangan tingkat penalaran peserta didik.

Mengajar yang diikuti oleh kegiatan belajar-mengajar secara bersinergi sehingga materi yang disampaikan dapat meningkatkan wawasan keilmuwan, tumbuhnya keterampilan dan menghasilkan peru bahan sikap mental/kepribadian, sesuai dengan nilai-nilai absolute dan nilai-nilai nisbi yang berlaku di lingkungan masyarakat dan bangsa bagi anak didik adalah kegiatan mendidik. Mendidik bobotnya adalah pembentukan sikap mental/kepribadian bagi anak didik , sedang mengajar bobotnya adalah penguasaan pengetahuan, keterampilan dan keahlian tertentu yang berlangsung bagi semua manusia pada semua usia. Contoh seorang guru matematika mengajarkan kepada anak pintar menghitung, tapi anak tersebut tidak penuh perhitungan dalam segala tindakannya, maka kegiatan guru tersebut baru sebatas mengajar belum mendidik.

Tidak setiap guru mampu mendidik walaupun ia pandai mengajar, untuk menjadi pendidik guru tidak cukup menguasai materi dan keterampilan mengajar saja, tetapi perlu memahami dasar-dasar agama dan norma-norma dalam masyarakat, sehingga guru dalam pembelajaran mampu menghubungkan materi yang disampaikannya dengan sikap dan keperibadiaan yang harus tumbuh sesuai dengan ajaran agama dan norma-norma dalam masyarakat.

Jadi, jika hasil pengajaran dapat dilihat dalam waktu singkat atau paling lama tiga tahun, keluaran pendidikan tidak dapat dilihat sebagai satu hasil yang segmentatif. Hasil pendidikan tercermin dalam sikap, sifat, perilaku, tindakan, gaya menalar, gaya merespons, dan corak pengambilan keputusan peserta didik atas suatu perkara.

13 komentar:

  1. menurut saya mendidik bukan hanya transfer of knowledge tetapi juga transfer of value jadi lebih menitikberatkan pada kualitas daripada kuantitas. So, pendidikan dapat menjadi helper bagi umat manusia. Sementara mengajar hanya pada tataran transfer of knowledge...

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Assalamu'alaikum
    maaf komentar sebelumnya saya haous karena ada kesalahan dan tidak ada edit jadi saya hapus deh." Alhamdulillah saya mendapatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat tentang ilmu mengajar, berbagi ilmu dan mencari ilmu memang sangat penting, khususnya ilmu yang bermanfaat. terimakasih ya salam sahabat.

    BalasHapus
  4. @ maskolis:memang benar mendidik tidak sekadar transfer ilmu, tapi memberi tauladan , etika dll. seorang guru yang pintar belum tentu bisa mendidik. sebab mendidik bukan 2+2. siip komentarnya

    @ dunia ibadah : thanks atas komentarnya

    BalasHapus
  5. Setuju gan.
    Mendidik lebih luas maknanya ketimbang mengajar

    BalasHapus
  6. Seorang murid harus lah lebih pintar dari gurunya, dan seorang guru haruslah bisa membuat muridnya lebih pintar daripada dirinya... :) follow back yah mas... :)

    BalasHapus
  7. setuju dengan maskolis, mengajar lebih menitik beratkan pada tataran kognitif (pengetahuan) saja, beda dengan mendidik, kalau mendidik lebih kepada pengembangan afektif (perasaan) dan psikomotor (kelakuan / tindakan). setiap orang boleh jadi bisa mengajar, mengajarkan sesuatu kepada orang lain, tapi belum tentu bisa mendidik..komentarnya agak njlimet nih bang, maklumlah hanya orang biasa wkwkwk

    BalasHapus
  8. wah....dapat ilmu mengajar nie

    BalasHapus
  9. Pendidikan moral yg paling penting.

    Ilmu pengetahuan bisa di ajarkan dengan cepat, apalagi ilmu pasti sperti perhitungan. Sudah banyak metode yang telah di temukan utk belajar secara cepat.

    Tapi butuh bertahun2 untuk membangun moral anak2 yang kelak akan memmegang kendali atas bangsa ini.

    BalasHapus
  10. Nice post.. tapi kita jadi bingung, Om..
    mengajar belum tentu mendidik, mendidik belum tentu mengajar..? sepertinya kita ga' cuma kudu pakai akal aja, ya?
    mungkin mengajar dengan akal dan hati baru disebut mendidik ya Om? atau dengan hati dulu baru akal, Om? lantas mana yang lebih baik, mengajar atau mendidik?
    hihihi.. nanya mulu.. maklum deh Om, kita masih belum banyak makan asam garam..^_^

    BalasHapus
  11. salam sahabat
    jadi lebih tahu dengan penjabaran mendidik dan mengajar memiliki sebuah perbedaan yang hampir susah dijelaskan bagi saya hehehe
    oh iya lam kenal dan udah saya follow terima kasih

    BalasHapus
  12. @meita:jika murid murid lebih pintar, guru harus lebih banyak belajar lagi lebih keras agar tak kalah sama siswa
    @cahya:oke saya setuju juga
    @obat sakit 2011,@cosarosta,@dhana: thaks koment nya
    @bang andre: saya setuju sekali, tetapi semua sesuai kurikulum
    @uuyeeaahh:mengajarkan moral tidak harus pakai teori tetapi tindakan, misal jalan di depan guru harus lebih sopan, bicara sama guru atau orang tua harus lebih baik

    BalasHapus

Membuat perangkat USB bootable dengan mudah

Rufus adalah alat yang membantu untuk memformat dan membuat perangkat USB flash menjadi bootable, seperti flashdisk, kartu memori, dll. Rufu...