Sendawa, Kembung dan Kentut

Sendawa (burping/belching) adalah keluarnya gas dari saluran cerna
(kerongkongan dan lambung) ke mulut yang disertai adanya suara dan
kadang-kadang bau.
Timbulnya suara tersebut disebabkan oleh getaran udara / gas pada katub
kerongkongan saat keluarnya gas. 
Hal ini merupakan hal yang sangat umum bisa
terjadi pada siapa saja, dan merupakan usaha untuk melepaskan udara yang
terperangkap di lambung yang biasanya menimbulkan ketidak nyamanan di saluran
cerna. 
Penyebab sendawa:
- Makan/minum terlalu cepat
- Menelan udara
- Minum minuman berkarbonasi
- Obat-obatan tertentu seperti metformin
- Orang yang sedang cemas
- Jika disertai gejala-gejala dispepsia merupakan salah satu tanda penyakit maag

Selain karena banyaknya gas yang terperangkap di lambung sendawa juga dapat
disebabkan karena kebiasaan semata. Untuk beberapa orang sendawa dianggap
sebagai suatu cara untuk mengurangi ketidaknyamanan di perut walaupun bukan
karena peningkatan kadar gas.

Sendawa tidak sesederhana yang dipikirkan, namun berhubungan erat dengan
koordinasi beberapa aktivitas. Laring harus selalu tertutup supaya cairan
ataupun makanan yang naik dari lambung tidak masuk ke paruparu. Saat menelan
laring terangkat secara otomatis dan sejalan dengan itu katup kerongkongan atas
terbuka sehingga mempermudah gas keluar dari kerongkongan ke tenggorokan.Katup
kerongkongan bawah juga terbuka sehingga gas dapat naik dari lambung ke
kerongkongan. Saat itu semua terjadi diafragma turun ketika menarik nafas.
Terjadi peningkatan tekanan di rongga perut dan penurunan tekanan di rongga
dada yang menyebabkan keluarnya udara dari lambung (di rongga perut) ke
kerongkongan (di rongga dada).

Jika rasa tidak nyaman di perut bukan karena peningkatan gas, sendawa tidak
menyelesaikan masalah. Jika demikian berarti ada hal lain di perut yang perlu
ditatalaksana dan harus dicari penyebabnya. Sendawa merupakan suatu gejala yang
bisa disebabkan oleh penyakit di saluran cerna dan kondisi yang menyebabkan
ketidaknyamanan di rongga perut.
Kembung
Untuk memahami kembung ada 2 hal yang harus diketahui:
1. Gejala/bloating: merupakan perasaan (subyektif) perut seperti lebih besar
dari normal, jadi merupakan suatu tanda atau gejala ketidaknyamanan, merupakan
hal yang lebih ringan dari distention.
2. Tanda/distention: merupakan hasil pemeriksaan fisik (obyektif) dimana
didapatkan bahwa perut lebih besar dari normal, bisa didapatkan dari observasi
saat menggunakan baju jadi kesempitan dan lambung jelas lebih besar dari
biasanya

Ada 3 hal yang dapat menyebabkan membesarnya ukuran perut dan harus dibedakan,
yaitu air,udara, dan jaringan dalam perut.
Kembung dibedakan menjadi 2 bagian yaitu:
1. Berkelanjutan, biasanya akibat adanya massa atau pembesaran organ dalam
perut seperti tumor, cairan (asites), atau jaringan lemak (kegemukan)
2. Sementara/hilang timbul , yang berhubungan dengan peningkatan gas atau
cairan dalam lambung, usus halus maupun usus besar.

Penyebab kembung:
1. Produksi gas yang berlebihan
Produksi gas yang berlebihan biasanya disebabkan oleh bakteri, melalui 3
mekanisme. Pertama, jumlah gas yang dihasilkan oleh setiap individu tidak sama
sebab ada bakteri tertentu yang menghasilkan banyak gas

sementara yang lainnya tidak. Kedua, makanan yang sulit dicerna dan diabsorbsi
di usus halus menyebabkan banyaknya makanan yang sampai di usus besar sehingga
makanan yang harus dicerna bakteri akan bertambah dan gas yang dihasilkan
bertambah banyak. Contohnya adalah pada kelainan intoleransi laktosa, sumbatan
pankreas, dan saluran empedu. Ketiga, karena keadaan tertentu bakteri tumbuh
dan berkembang di usus halus dimana biasanya seharusnya di usus besar. Biasanya
hal ini berpotensi meningkatkan flatus (buang angin/kentut)
2. Sumbatan mekanis
Sumbatan dapat terjadi di sepanjang lambung sampai rectum, jika bersifat
sementara dapat menyebabkan kembung yang bersifat sementara. Contohnya adalah
adanya parut di katub lambung yang dapat mengganggu aliran dari lambung ke
usus. Sesudah makan makanan bersama udara tertelan, kemudian setelah 1-2 jam
lambung mengeluarkan asam dan cairan dan bercampur dengan makanan untuk
membantu pencernaan. Jika terdapat sumbatan yang tidak komplit makan makanan
dan hasil pencernaan dapat masuk ke usus dan dapat mengatasi kembung. Selain
itu kondisi feces yang terlalu keras juga dapat menjadi sumbatan yang dapat
memperparah kembung.
3. Sumbatan fungsional
Yang dimaksud sumbatan fungsional adalah akibat kelemahan yang tejadi pada
otot lambung dan usus sehingga gerakan dari saluran cerna tidak baik yang
menyebabkan pergerakan makanan menjadi lambat sehingga terjadi kembung. Hal ini
bisa terjadi pada penyakit gastroparesis, irritable bowel syndrome(IBS) dan
Hirschprung's. Selain itu faktor makanan seperti lemak juga akan memperlambat
pergerakan makanan, gas, dan cairan ke saluran cerna bawah yang juga berakibat
kembung. Serat yang digunakan untuk mengatasi sembelit juga dapat menyebabkan
kembung tanpa adanya peningkatan jumlah gas, namun adanya kembung ini
disebabkan oleh melambatnya aliran gas ke usus kecil akibat serat.
4. Hipersensitifitas saluran cerna
Beberapa orang ada yang memang hipersensitif terhadap kembung , mereka
merasakan kembung padahal jumlah makanan, gas, dan cairan di saluran cerna
dalam batas normal, biasanya bila mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak.
Flatus/Kentut
Flatus merupakan keluarnya gas dalam saluran cerna melalui anus yang bersumber
dari udara yang tertelan atau hasil produksi dari bakteri. Namun terjadinya
flatus lebih sering diakibatkan oleh produksi dari bakteri di

saluran cerna atau usus besar berupa hidrogen dan atau methan pada keadaan
banyak mengkonsumsi kandungan gula dan polisakarida. Contoh gula adalah seperti
laktosa (gula susu) , sorbitol sebagai pemanis rendah kalori, dan fruktosa
pemanis yang biasanya digunakan pada permen dan minuman.

Zat tepung juga sering menjadi sumber gas, kandungan polisakarida dari gandum,
kentang, jagung dan beras. Beras menghasilkan gas yang relatif lebih sedikit
dibanding yang lainnya. Zat tepung dari padi-padian yang belum diproses
menyebabkan lebih banyak gas dibandingkan dengan biji-bijian yang sudah
mengalami proses karena kandungan seratnya masih utuh, dimana serat merupakan
bahan yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan namun akan dimetabolisme
oleh bakteri sehingga menghasilkan gas.

Banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang mengandung selulosa tidak
menghasilkan banyak gas sebab selulosa dimetabolisme sedikit oleh bakteri,
kecuali jika buah atau sayuran tersebut mengandung lebih banyak gula atau
polisakarida dibanding selulosa. Gas tertelan dalam jumlah wajar tidak dapat
dihindari dan gas dari hasil produksi bakteri juga akan terus berlangsung namun
secara fisiologis gas itu akan dikeluarkan dari saluran cerna melalui flatus
dengan mekanisme kontraksi otot usus untuk menghindari menumpuknya gas di
saluran cerna. Gas juga dapat diserap ke aliran darah dan akan dikeluarkan
melalui pernafasan.

Gas tertelan dalam jumlah wajar tidak dapat dihindari dan gas dari hasil
produksi bakteri juga akan terus berlangsung namun secara fisiologis gas itu
akan dikeluarkan dari saluran cerna melalui flatus dengan mekanisme kontraksi
otot usus untuk menghindari menumpuknya gas di saluran cerna. Gas juga dapat
diserap ke aliran darah dan akan dikeluarkan melalui pernafasan.

Diagnosis Sendawa Kembung, dan Flatus
Untuk mengatasi sendawa, kembung dan flatus beberapa hal yang harus diteliti
adalah:
* Riwayat penyakit
Jika kembung berkesinambungan pembesaran organ dalam abdomen, cairan abdomen,
tumor, atau kegemukan mungkin menjadi penyebabnya. Jika kembung terjadi
bersamaan dengan meningkatnya flatus hal ini biasanya disebabkan oleh aktifitas
bakteri. Riwayat diet seperti susu atau olahan susu, sorbitol, laktosa,
kemungkinan tidak tercernanya gula dengan baik dapat juga menyebabkan kembung.
* Pemeriksaan dengan sinar X
* Pemeriksaan pengosongan lambung
* USG, CT scan, dan MRI
* Test Gangguan penceraan dan gangguan penyerapan
* Test nafas dengan hidrogen dan methan

Mengatasi Sendawa Kembung, dan Flatus
Untuk mengatasi peningkatan gas dalam saluran cerna tergantung dari
penyebabnya. Jika akibat konsumsi gula yang berlebihan seperti laktosa,
sorbitol, dan fruktosa dapat diatasi dengan menghindari bahan tersebut dari
diet sehari-hari. Jika akibat intoleransi laktosa dapat ditambahkan enzim
sehingga laktosa dapat dimetabolisme dengan baik.

Minum yoghurt dengan kandungan laktosa yang sebagian dapat dicerna oleh bakteri
juga mengasilkan gas yang lebih sedikit dibanding susu.

Konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan yang mengandung zat tepung yang tidak
diserap oleh tubuh namun dicerna oleh bakteri, seperti kacang-kacangan,
kubis/kol, bawang, wortel, dan pisang harus dihindari. Namun hal ini biasanya
sulit kecuali jika dilakukan diet ketat. Jika akibat sumbatan pankreas dapat
diatasi dengan pemberian enzim untuk mengganti enzim pankreas.

Jika gangguan pencernaan disebabkan oleh penyakit maka penyakitnya sendiri
harus diatasi dulu. Pemberian alpha-D-galactosidase merupakan enzim yang
terbukti ampuh untuk mengatasi kembung. Selain itu pemberian simeticone juga
mampu mengatasi gas.
dikutip dari berbagai sumber

1 komentar:

Membuat perangkat USB bootable dengan mudah

Rufus adalah alat yang membantu untuk memformat dan membuat perangkat USB flash menjadi bootable, seperti flashdisk, kartu memori, dll. Rufu...